PROPOSAL EVALUASI SISTEM DRAINASE DI KAMPUNG SELAYAR KECAMATAN TALIWANG KSB


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan limpahan rahmat_Nya,sehingga dengan usaha yang sangat maksimal akhirnya penulis dapat menyelsaikan proposal yang berjudul : “ Evaluasi Sistem Drainase Di Kampung Selayar Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat ”.Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Metodologi Penelitianprogram studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Cordova.
Dalam penulisan proposal ini banyak sekali kesulitan yang dihadapi penulis baik dalam pelaksanaan penelitian maupun penulisan proposal,penulis menyadari keberhasilan dalam penyusunan proposal ini banyak sekali mendapatkan bantuan dan bimbingan hingga selsainya penyusunan proposal ini.Karena itu penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :
1.         Bapak Junaidi Efendi, S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing dan dosen mata kuliah metodologi penelitian yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan saran untuk menyelsaikan penyusunan proposal ini.
2.         Bapak dan ibu juga Seluruh pihak yang telah membantu baik teman-teman hingga selesainya proposal ini,yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
                                                                                                            
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan karena itu kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan guna membantu penulis untuk membangun wawasan yang lebih baik lagi.
Penulis hanya bisa berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis khusunya dan bagi para pembaca juga bagi penerus teknik sipil semoga proposal ini menjadi contoh dan berguna bagi kita semua untuk masa yang akan datang.



Taliwang 27 April 2April 2016


                   Penulis



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..........................................................................................................    2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................    3
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................................    3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................    4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................    4
1.3 Batasan Masalah .................................................................................................    5
1.4 Tujuan..................................................................................................................    5
1.5 Manfaat ...............................................................................................................    5
1.6 Sistematika penulisan...........................................................................................    5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………  6
2.1 Drainase...............................................................................................................    6
2.2 Pungsi Drainase...................................................................................................    8
BAB III. LANDASAN TEORI……………………………………………………………..   9
3.1 Sistem Drainase..................................................................................................      9
3.2 Jenis Drainase......................................................................................................    9
            3.3 Pola jaringan Drainase.........................................................................................   11
            3.4 Permasalahan Drainase  ......................................................................................   14
            3.5 Analisa hidrologi..................................................................................................   15
            3.6  Analisa Hidrolika................................................................................................   16
            3.7 Solusi permasalahan.............................................................................................   17
METODOLOGI PENELITIAN
           4.1 Lokasi Penelitian...................................................................................................   18
           4.2 Tahapan penelitian................................................................................................   18
           4.3 Schedul................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………….   21




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perkembangan industri pada saat ini bisa di bilang cukup besar dan aktivitas penduduk yang meningkat akan terganggu apabila satu saat terjadi banjir karena itu sangat berpengaruh pada sistem drainase dan masyarakat juga harus menyadari pentingnya sistem drainase.Perkembangan kawasan hunian yang disinyalir sebagai penyebab banjir dan genangan di lingkungan sekitarnya. Hal ini disebabkna karena perkembangan urbanisasi yang menyebabkan perubahan tata guna lahan. Oleh karena itu perkembangan kota  harus diikuti dengan peningkatan dan perbaikan system drainase.
Kampung Selayar merupakan salah satu kampungdi kecamatan Taliwang yang  sytem drainasenya sangat mengganggu aktivitas penduduk di kota Taliwang ini karena apabila hujan deras menyebabkan tingginya volume air dalam drainase sehingga keluar ke jalan Raya dan sangat menganggu juga bisa menyebabkan kemacetan.Pembangunan warung atau tempat jualan makanan di kampung selayar ini lumayan meningkat sehingga keramaian di kampung ini hampir setiap hari.Karena resapan air hujan yang kurang baik terjadi genangan air Selain itu saluran drainase yang telah adapun efisiensinya telah berkurang karena adanya pembuangan sampah di saluran drainase. Akibatnya setiap musim hujan air dari saluran drainase meluap ke jalan disekitar saluran drainase.
Penataan dan peningkatan efisiensi jaringan drainase kota, khususnya di Kampung Selayar agar permasalahan banjir dan genangan serta segala akibat yang timbul karenanya dapat segera dikurangi atau bila mungkin dihilangkan. Sebab permasalahan tersebut menimbulkan banyak gangguan pada masyarakat Sehingga kawasan tersebut tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang menyebabkan terjadinya banjir dan genangan air di jalanan wilayah kampung Selayar kecamatan Taliwang KSB?
2.      Bagaimana Kondisi saluran drainase ?
3.      Solusi apa yang tepat terhadap hasil evaluasi saluran drainase agar tidak terjadi genangan air di jalan kampung Selayar kecamatan Taliwang KSB?

1.3  Batasan Masalah
Agar masalah dapat lebih sederha,maka perlu di buat batasan masalah dalam penulisan proposal ini,adapun batasan masalahnya sebagai berikut:
1.      Keberadaan atau lokasi drainase berada di kampung Selayar kecamatan taliwang KSB
2.      Penelitian hanya pada saluran drainase kampung Selayar kecamatan Taliwang KSB
3.      Data yang sudah ada mengacu pada data yang sudah ada

1.4  Tujuan
1.      Mengetahui penyebab banjir dan genangan air di sekitar drainase wilayah kampung Selayar kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat.
2.      Menganalisa kondisi saluran drainase di kampung Selayar kecamatan Taliwang KSB
3.      Untuk mengetahui kelayakan saluran drainase.

1.5  Manfaat
1.      Mengetahui penyebab banjir dan genangan air di sekitar drainase di kampung Selayar kecamatan taliwang KSB
2.      Meningkatkan kualitas hidup warga kampung selayar agar komplek tersebut aman dari genangan air,dan aktivitas masyrakat kota taliwang tidak terganggu
3.      Bagi Masyrakat umum dapat mengetahui pentingnya saluran drainase.

1.6  Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara umum mengenai proposal ini maka sistematika penulisan dan pembahasan proposal ini di susun sebagai berikut:
BAB I                   :       Pendahuluan,adapun isi dari bab ini adalah mengenai latar belakang masalah,rumusan masalah,tujuan penelitian,mamfaat penelitian,batasan masalah,sistematika penulisan.
BAB II                  :       Tinjauan pustaka,isi dari bab ini adalah mengenai definisidrainase dan fungsi drainase
BAB III                :       Landasan Teori
BAB IV                :       Metode Penelitian,dimana dalam bab ini membahas tempat dan waktu penelitian
                       

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1     Drainase
Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan kompenen penting dalam perencanaan kota(perencanaan infrastruktur khususnya).Drainase juga dapat diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan salah satu cara pembuangan kelebihan air yang tidak di inginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penaggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari perasana umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat.Drainase yang berasal dari kata to drain yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air drainase, merupakan suatu sistem pembuangan air bersih dan air limbah dari daerah pemukiman, industri, pertanian, badan jalan dan permukaan perkerasan lainnya, serta berupa penyaluran kelebihan air pada umumnya, baik berupa air hujan, air limbah maupun air kotor lainnya yang keluar dari kawasan yang bersangkutan baik di atas maupun di bawah permukaan tanah ke badan air atau ke bangunan resapan buatan.Pemahaman secara umum mengenai drainase perkotaan adalah suatu ilmu dari drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan, yaitu merupakan suatu sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yang meliputi pemukiman, kawasan industri dan perdagangan, sekolah, rumah sakit, lapangan olahraga, lapangan parkir, instalasi militer, instalasi listrik dan telekomunikasi, pelabuhan udara, pelabuhan laut, serta tempat-tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota yang berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan, sehingga menimbulkan dampak negatif dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan manusia.

Untuk mendapatkan pemahaman tentang drainase secara umum, maka kita perlu mengetahui latar belakang diperlukannya suatu drainase, tujuan dan manfaat dari pembuatan drainase tersebut, jenis drainase yang umum digunakan, sejarah perkembangan, prinsip-prinsip sistem drainase dan kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah berhubungan dengan pencapaian lingkungan yang baik, asri dan nyaman bagi masyarakat.Siklus keberadaan air di suatu lokasi dimana manusia bermukim, pada masa tertentu akan mengalami keadaan berlebih, sehingga dapat mengganggu kehidupan manusia. Selain itu semakin kompleksnya kegiatan manusia dapat menghasilkan limbah berupa air buangan yang dapat mengganggu kelangsungan hidupnya, dan dengan adanya keinginan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan hidup maka manusia mulai berusaha untuk mengatur lingkungannya dengan cara melindungi daerah pemukimannya dari air berlebih dan air buangan.Didalam daerah yang belum berkembang/pedesaan, drainase terjadi secara alamiah sebagai bagian dari siklus hidrologi. Drainase alami ini berlangsung tidak secara statis melainkan terus berubah secara konstan menurut keadaan fisik lingkungan sekitar. Seiring dengan berkembangnya kawasan perkotaan yang ditandai dengan banyak didirikannya bangunan-bangunan yang dapat menunjang kehidupan dan kenyamanan masyarakat kota, maka sejalan dengan itu diperlukan pula suatu sistem pengeringan dan pengaliran air yang baik untuk menjaga kenyamanan masyarakat kota.

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan kompenen penting dalam perencanaan kota(perencanaan infrastruktur khususnya).Pemahaman secara umum mengenai drainase perkotaan adalah suatu ilmu dari drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan, yaitu merupakan suatu sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yang meliputi pemukiman, kawasan industri dan perdagangan, sekolah, rumah sakit, lapangan olahraga, lapangan parkir, instalasi militer, instalasi listrik dan telekomunikasi, pelabuhan udara, pelabuhan laut, serta tempat-tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota yang berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan, sehingga menimbulkan dampak negatif dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan manusia.

            Untuk mendapatkan pemahaman tentang drainase secara umum, maka kita perlu mengetahui latar belakang diperlukannya suatu drainase, tujuan dan manfaat dari pembuatan drainase tersebut, jenis drainase yang umum digunakan, sejarah perkembangani. Drainase alami ini berlangsung tidak secara statis melainkan terus berubah secara konstan menurut keadaan fisik lingkungan sekitar. Seiring dengan berkembangnya kawasan perkotaan yang ditandai dengan banyak didirikannya bangunan-bangunan yang dapat menunjang kehidupan dan kenyamanan masyarakat kota, maka sejalan dengan itu diperlukan pula suatu sistem pengeringan dan pengaliran air yang baik untuk menjaga kenyamanan masyarakat kota. Sehingga drainase perkotaan harus saling padu dengan sampah, sanitasi dan pengendalian banjir perkotaan.Drainase perkotaan bertujuan untuk mengalirkan air lebih dari suatu kawasan yang berasal dari air hujan maupun air buangan, agar tidak terjadi genangan yang berlebihan pada suatu kawasan tertentu. Karena suatu kota terbagi-bagi menjadi beberapa kawasan, maka drainase di masing-masing kawasan merupakan komponen yang saling terkait dalam suatu jaringan drainase perkotaan dan membentuk satu sistem drainase perkotaan.
Dengan adanya suatu sistem drainase di perkotaan maka akan diperoleh banyak manfaat pada kawasan perkotaan yang bersangkutan, yaitu akan semakin meningkatnya kesehatan, kenyamanan dan keasrian daerah pemukiman khususnya dan daerah perkotaan pada umumnya, dan dengan tidak adanya genangan air, banjir dan pembuangan limbah yang tidak teratur, maka kualitas hidup penduduk di wilayah bersangkutan akan menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketentraman seluruh masyarakat.
2.2.      Fungsi Drainase :
  • Untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehigga lahan dapat difungsikan secara optimal.
  • Sebagai pengendali air kepermukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air/banjir.
  • Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
  • Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
  • Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehinga tidak terjadi bencana banjir.









BAB III
LANDASAN TEORI
3.1  Sistem Drainase
         Sistem jaringan drainase perkotaan umumnya dibagi atas 2 bagian, yaitu :
1.  Sistem Drainase Mayor
  Sistem   drainase   mayor  yaitu   sistem   saluran   atau   badan   air   yangmenampung   dan   mengalirkan   air   dari   suatu   daerah   tangkapan   air   hujan  (Catchment Area). Pada umumnya sistem drainase mayor ini disebut juga   sebagai   sistem   saluran   pembuangan   utama   (major   system)   atau   drainase  primer.   Sistem   jaringan   ini   menampung   aliran   yang   berskala   besar   dan  luas    seperti  saluran  drainase  primer,   kanal-kanal   atau   sungai-sungai.Perencanaan   drainase  makro   ini   umumnya  dipakai   dengan   periode  ulang  antara   5   sampai   10   tahun   dan   pengukuran   topografi   yang   detail   mutlak   diperlukan dalam perencanaan sistem drainase ini.
3.   Sistem Drainase Mikro 
            Sistem  drainase   mikro  yaitu   sistem saluran    dan   bangunan    pelengkap drainase     yang   menampung    dan   mengalirkan   air   dari   daerah      tangkapan hujan. Secara keseluruhan yang termasuk dalam sistem drainase sekitar    bangunan,      gorong-gorong, saluran    drainase     kota    dan   lain sebagainya dimana debit air yang dapat ditampungnya tidak terlalu besar.  Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan masa  ulang 2, 5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada. Sistem  drainase   untuk   lingkungan   permukiman   lebih   cenderung   sebagai   sistem  drainase mikro.
3.2  Jenis Drainase
 a. Menurut Sejarah Terbentuknya
 1). Drainase Alamiah ( Natural Drainase )
 Drainase yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan-bangunan penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan batu/beton, gorong-gorong dan lain-lain. Saluran ini terbentuk oleh gerusan air yang bergerak karena grafitasi yang lambat laun membentuk jalan air yang permanen seperti sungai.
           2). Drainase Buatan ( Arficial Drainage )
  Drainase yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga memerlukan bangunan – bangunan khusus seperti selokan pasangan batu/beton, gorong-gorong, pipa-pipa dan sebagainya.
b.  Menurut letak bangunan
1). Drainase Permukaan Tanah (Surface Drainage)Saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan. Analisa alirannya merupakan analisa open chanel flow.
2). Drainase Bawah Permukaan Tanah ( Subsurface Drainage )Saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media dibawah permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan itu antara lain Tuntutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran di permukaan tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman dan lain-lain.
c. Menurut Fungsi
1). Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya air hujan saja atau jenis air buangan yang lainnya seperti limbah domestik, air limbah industri dan lain – lain.
2). Multi Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan baik secara bercampur maupun bergantian.
d. Menurut Konstruksi
1). Saluran Terbuka. Yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan/ mengganggu lingkungan.
2). Saluran Tertutup, yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran kotor (air yang mengganggu kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak di kota/permukiman.

https://tsipilunikom.files.wordpress.com/2012/03/sal-buatan.png?w=300&h=126
3.3    Pola Jaringan Drainase
a. Siku
Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi dari pada sungai. Sungai sebagai saluran pembuang akhir berada akhir berada di tengah kota.


https://tsipilunikom.files.wordpress.com/2012/06/pola-jaringan-drainase-siku.png?w=300&h=132

b.  Pararel
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran cabang (sekunder) yang cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan kota, saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.


https://tsipilunikom.files.wordpress.com/2012/06/pola-jaringan-drainase-bercabang.png?w=300&h=158
c.   Grid Iron
Untuk daerah dimana sungainya terletak di pinggir kota, sehingga saluran-saluran cabang dikumpulkan dulu pada saluran pengumpulan.
https://tsipilunikom.files.wordpress.com/2012/06/pola-jaringan-drainase-grid-iron.png?w=768
d. Alamiah
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar

https://tsipilunikom.files.wordpress.com/2012/06/pola-jaringan-drainase-alami.png?w=300&h=134

e. Radial
Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran memencar ke segala arah.

https://tsipilunikom.files.wordpress.com/2012/06/pola-jaringan-drainase-radial.png?w=768

3.4    Permasalahan Drainase
            Pakar teknik sipil menawarkan konsep Drainase ramah lingkungan , drainase ramah lingkungan didefinisikan sebagai upaya mengelola air kelebihan dengan cara sebesar-besarnya diresapkan ke dalam tanah secara alamiah atau mengalirkan ke sungai dengan tanpa melampaui kapasitas sungai sebelumnya. Dalam drainase ramah lingkungan, justru air kelebihan pada musim hujan harus dikelola sedemikian sehingga tidak mengalir secepatnya ke sungai. Namun diusahakan meresap ke dalam tanah, guna meningkatkan kandungan air tanah untuk cadangan pada musim kemarau. Konsep ini sifatnya mutlak di daerah beriklim tropis dengan perbedaan musim hujan dan kemarau yang ekstrem seperti di Indonesia Oleh karena itu di samping jaringan drainase perlu pula dibangun sumur resapan, kolam penahan, kolam penyimpan, atau kolam resapan sebagai sarana pengendali air hujan di seluruh daerah tangkapan terutama di daerah perkotaan.
Permasalahan drainase  bukanlah hal yang sederhana. Seperti di kampung Selayar kecamatan Taliwang Banyak faktor yang mempengaruhi dan pertimbangan yang matang dalam perencanaan sbelummnya, antara lain :
a)      Peningkatan debit
manajemen sampah yang kurang baik memberi kontribusi percepatan pendangkalan /penyempitan saluran dan sungai. Kapasitas sungai dan saluran drainase menjadi berkurang, sehingga tidak mampu menampung debit yang terjadi, air meluap dan terjadilah genangan.
b)      Peningkatan jumlah penduduk
meningkatnya jumlah penduduk perkotaan yang sangat cepat, akibat dari pertumbuhan maupun urbanisasi. Peningkayan jumlah penduduk selalu diikuti oleh penambahn infrastruktur perkotaan, disamping itu peningkatan penduduk juga selalu diikuti oleh peningkatan limbah, baik limbah cair maupun pada sampah.
c)      kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya di drainase di kampung   selayar
d)     Penyempitan dan pendangkalan saluran
e)    limbah sampah yang di buang sembarangan di drainase
f)     genangan air yang berlebihan


3.5Analisa Hidrologi
Analisa hidrologi merupakan suatu analisa awal dalam menagani penaggulangan banjir dan perencanaan system drainase untuk mengetahui besarnya debit yang akan dialirkan sehingga dapat ditentukan dimensi saluran drainase. Besarnya debit yang dipakai sebagai dasar perencanaan dalam penanggulangan banjir adalah debit rancangan yang didapat dari penjumlahan debit hujan rencana pada periode ulang tertentu dengan debit air buangan dari daerah tersebut.
1.1 Perhitungan data curah hujan
Cara yang dipakai dalam menghitung hujan rata-rata adalah dengan  rata-rataMetode Thiessen biasa digunakan untuk daerah–daerah dimana titik-titik dari pengamat hujan tidak tersebar merata, dan hasilnya pun lebih teliti. Adapun caranya, yaitu :
a.       Stasiun pengamat digambar pada peta, dan ditarik garis hubung masing-masing stasiun.
b.      Garis bagi tegak lurus dari garis hubung tersebut membentuk poligon-poligon mengelilingi tiap–tiap stasiun, dan hindari bentuk poligon segitiga tumpul.
c.       Sisi tiap poligon merupakan batas-batas daerah pengamat yang bersangkutan.
d.      Hitung luas tiap poligon yang terdapat di dalam DAS dan luas DAS seluruhnya dengan planimeter dan luas tiap poligon dinyatakan sebagai persentase dari luas DAS seluruhnya. Selain itu, menghitung luas juga bisa menggunakan  kertas milimeter blok.
e.       Faktor bobot dalam menghitung hujan rata–rata daerah di dapat dengan mengalikan hujan rata–rata area yang didapat dengan mengalikan presipitasi tiap stasiun pengamat dikalikan dengan persentase luas daerah yang bersangkutan.

Rumus umum :
 =


Keterangan :
                      = curah hujan daerah (mm)
n                        = jumlah titik–titik (pos) pengamatan
R1, R 2,..... ,Rn     = curah hujan ditiap titik pengamatan (mm)
A1, A 2,..... ,An      = bagian daerah yang mewakili tiap titik pengamatan (km2)

3.5   Analisa Hidrolika
Perencanaan saluran drainase harus berdasarkan pertimbangan kapasitas tampungan saluran yang ada baik tinjauan hidrolis maupun elevasi kondisi lapangan.
Tinjauan hidrolis dimaksudkan untuk melakukan elevasi kapasitas tampungan saluran debit banjir ulang 10 tahun, sedangkan kondisi di lapangan adalah didasarkan pengamatan secara langsung di lapangan untuk mengetahui apakah saluran yang ada mampu atau tidak untuk mengalirkan air secara langsung pada saatt hujan. Rumus kecepatan rata-rata pada perhitungan dimensi saluran menggunakan rumus Manning :


V =

Dimana :
V        = kecepatan rata-rata (m/dt)
n         = koef. Manning
R        = jari-jari hidrolik
S        = kemiringan dari muka air atau gradient energy dari dasar sluran.





3.6    Solusi Permasalahan
Penyebab meningkatnya debit dan terjadi genangan air di sekitar jalan  antara lain, curah hujan yang tinggi di luar kebiasaan, sehingga perlu dilakukan penelitian evaluasi kinerja sistem jaringan drainase berdasarkan konsep drainase yang berkelanjutan berbasis pada partisipasi masyarakat. Baik buruknya, tinggi rendahnya kinerja sistem jaringan drainase sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dalam pengelolaannya.       
1) Partisispasi masyarakat kampung Selayar Kecamatan Taliwang dalam pengelolaan jaringan drainase harus lebih baik. Pembersihan lingkungan termasuk saluran drainase harus dilakukan 2 kali setiap bulan dalam kerja bakti, kerusakan diperbaiki bersama dengan biaya ditanggung secara gotong-royong.
 2) Kinerja sistem jaringan drainase di kampung Selayar Kecamatan Taliwang harus lbih baik, kondisi komponen menunjukkan angka 87,35 %. Meskipun demikian tetap harus dilakukan rehabilitasi pada saluran yang rusak dan tersumbat sedimentasi.
3)Masyarakat kampung selayar harus menjaga kebersihan dan tidak membuag sampah drainase agar tidak tersumbat.
4) memberi pengertian kepada Masyrakat bahwa drainase itu pnting






BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

4.1  Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di wilayah kampung Selayar ecamatan Taliwang KSB
4.2  Tahapan penelitian
1.      Tahap Persiapan
Tahap persiapan yang dimaksudkan adalah survey lokasi yang merupakan langkah awal yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran sementara tentang lokasi penelitian, pengumpulan referensi yang menjadi landasan teori, serta pelaksanaan pembuatan proposal. Dengan adanya tahap periapan ini akan memberikan gambaran tentang langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.
2.      Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan Adalah data yang sudah ada. Pada studi ini lebih banyak mengacu pada data yang sudah ada sebelumnya. Data tersebut antara lain sebagai berikut :
1.      Data penjelasan mengenai drainase
2.      Data rumus yang sudah ada
3.      Data lokasi
3.      Analisa Data
Tahapan analisa data yang perlu dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1.      Analisa Hidrologi :
2.      Analisa hidrolika :
3.      Mengolah data
Setelah mendapatkan data yang di perlukan dari kampung selayar kecamatan Taliwang KSB,selanjutnya mengolah atau menganalisis data yang sudah ada.
4.      Penyusunan laporan
Seluruh Data atau informasi yang telah di terkumpul kemudian di olah atau di analisis untuk mendapatkan hasil akhir mengenai hasil evaluasi adapun diagram alirnya sebagai berikut:

Diamond: Solusi agar tidak terjadi genangan air lagi


 
 




























4.3        SCHEDULE

NO
KEGIATAN
APRIL
2016
JUNI
2014
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Survey Lapangan
2
Penelitian lapangan
3
Pembuatan proposal
4
Penyelsaian naskah

                                                        














DAFTAR PUSTAKA

Te, Chow V, 1989, Hidrolika Saluran Terbuka, Erlangga, Jakarta
Diyanto Wirastowo,2007, Tugas akhir, Unika Soegijapranata, Semarang.
Hamsar, Halim, 2002, Drainase Perkotaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Soemarto, C.D,1987, Hidrologi Teknik, Usaha Nasional, Surabaya.
Y, Sudaryoko , 1987, Pedoman Penanggulangan Banjir, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
Triatmodjo, B, 1993, Hidraulika I, Beta Offset, Yogyakarta.
Triatmodjo, B, 2008, Hidraulika II, Beta Offset, Yogyakarta



No comments:

Post a Comment